Memang si kadang suara rakyat itu gak didenger, tapi apa gunanya demo dech? Mang ada gunanya kah? Mang penurunan harga BBM dapat dicegah? Kenapa si orang2 yang gak ada kerjaan itu gak berusaha aja buat bekerja menjadi lebih baik aja?
Pernah ga sih terlintas dalam benak kita untuk melihat sesuatu secara objektif. Coba tempatkan diri kita sebagai pemerintah. Apakah kita mampu? Menentukan suatu keputusan itu harus ditimbang dari berbagai sudut. Pernah ga sih merasa aksi aksi tersebut membebani pemerintah. Kita semua tau ya masalah di Indonesia sangatlah banyak dan semua ditumpahkan pada pemerintah
Berapa persen si keberhasilan dari demo? Slama ini spertinya demo mau kaya apa, mau jungkir balik, mau apa juga kan gak mengubah keputusan yang udah dibuat... Jadi buat apa si gunanya demo?
Kemarin dapet BBM broadcast dari temen, isinya :
Ini sebuah pernyataan saudara kita dari PAPUA sana yang bisa membuka mindset kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
" Kami masyarakat PAPUA SETUJU kenaikan harga BBM. Rp 6500/ltr pun tak jadi masalah yang penting POM Bensin jangan kosong. TOh kami terbiasa membeli bensin eceran yang harganya 18.000 lebih. Hingga kalau kekosongan kami bisa beli bensin hingga 70.000 per liter.
Jadi kalian masyarakat JAWA, sebelum demo BBM naik, coba pikirkan nasib kami yang tinggal di daerah.
Minyak kami kalian SEDOT untuk supply ke Pulau JAWA, sedangkan kami kekosongan di POM bahkan sampai berminggu-minggu sudah hal biasa.
Kalian di Pulau JAWA baru naik Rp 1.500,- dan kekosongan di POM 1 atau hari 2 hari, sudah ribut luar biasa sampai diliput media.
INGATTTT!!!! Indonesia bukan hanya JAWA!!!!"
Demo itu melambangkan masyarakat yang kritis, masyarakat demokrasi, tapi apakah dengan demo akan merubah semua? Pernah ga pikir kalau demo itu menyebabkan kemacetan, membuang waktu, dan terkadang anarkis?
Sekali saja beri pemerintah sedikit ruang untuk keputusannya, apapun itu hargai.
Talk less do more!
0 comments:
Post a Comment